
Hari ini saya berpikir tentang kondisi sekitar saya. Tentang manusia. Tentang bagaimana dunia ini bekerja. Banyak orang jahat.
Bapak dulu selalu terlalu berhati-hati. Sedemikian hati-hatinya, semua rumah yang dibangunnya tidak bisa dibuka jendelanya. Kaca jendela itu bisa tembus pandang dari dalam ke luar, tapi tidak sebaliknya. Dari luar, tak bisa melihat ke dalam.
Sedemikian hati-hatinya, Bapak berpesan kepada saya satu hal yang selalu saya ingat sampai sekarang:
"Jangan pernah melawan pimpinan."
Hari ini saya berpikir... Bapak benar.
Orang jahat itu ada di mana-mana. Premanisme bukan lagi hal baru, tapi sesuatu yang lumrah di Indonesia ini.
Ormas yang minta THR ke pengusaha. Ormas yang juga menagih uang keamanan ke pedagang kecil. Pejabat yang semena-mena terhadap bawahannya. Pemegang kebijakan yang membuat aturan tanpa perhitungan matang. Dan jangan lupakan buzzer—pasukan dunia maya—yang siap memutarbalikkan opini masyarakat.
Dan yang paling dekat, yang tiap hari kita temui: juru parkir liar. Memungut bayaran dari tempat yang bukan miliknya.
Ah, saya benci semua itu.
Tapi saya tidak bisa bicara lantang. Tidak bisa menunjukkan ketidaksukaan saya secara terang-terangan. Karena itu berbahaya. Bisa mencelakakan diri saya sendiri.
Memang paling benar mengikuti ajaran Bapak.
Waktu masih mahasiswa, idealisme begitu kuat. Dunia seolah bisa ditantang. Pikiran dipaparkan ke banyak arah untuk menilai mana yang benar dan mana yang salah. Dan karena saat itu belum bertanggung jawab atas hidup sendiri, jadinya sangat berani.
Sekarang? Saya sadar saya ini kecil. Terlalu kecil. Terlalu berisiko untuk melawan apapun itu.
Meski sebenarnya hati ini gelisah tentang banyak hal—tentang ketidakadilan, tentang kekacauan sistem, tentang kesewenang-wenangan—kegelisahan ini tidak berarti apa-apa. Karena lebih baik diam. Demi keamanan diri sendiri.
Karena kalau sudah celaka, tidak ada tempat mengadu yang pas.
Soalnya, hampir di semua tempat di Indonesia ini... pasti ada saja orang yang ingin mengambil keuntungan pribadi.
Posting Komentar