
Untuk sementara waktu, saya beralih untuk menulis dengan benar. Biasanya asal tulis dan mengalir saja. Sudah lama saya blogging sebetulnya, tapi ilmu dasar seperti storytelling atau copywriting saja tidak beres. Kali ini saya akan bercerita dengan sedikit... lebih terarah.
Pagi tadi saya baru tidur jam 5 pagi. Alasannya, saya baru saja menyelesaikan artikel baru di blog anestesi sebelah. Saya sebetulnya tidak membuat artikel baru, hanya memindahkan terjemahan buku teks dari laptop ke blog. Tapi untuk satu bab yang kurang dari sepuluh ribu kata dengan sebelas gambar dan dua tabel itu saya butuh waktu hampir tiga hari. Aneh? Iya, saya pun merasakan begitu.
Tersadar bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi, saya lanjut sholat subuh dan memasang alarm ganda di dua ponsel sekaligus. Saya berencana tidur satu siklus REM, atau sekitar 90-110 menit. Alarm saya set pada jam 7:40 pagi. Jangan heran soal ini, saya memang tidur dalam satuan REM. Bangunnya pasti segar.
Saya terbangun oleh suara alarm, segar, tapi karena tidak ada rencana pagi, saya rasanya ingin kembali rebahan.
Rebahan bentar, tiba-tiba ada angin yang berbisik, kalau ini sudah hari Sabtu. Senin sudah masuk. Artinya hampir satu pekan saya mabok sama Blog baru. Mendadak panik sendiri dalam pose rebahan. Menggelepar.
Idealnya, dalam sepekan libur ini, saya sudah menguasai beberapa skill secara runut sesuai SOP-nya di buku. Saya harus menguasai skill-skill yang akan diujiankan di Surabaya akhir bulan ini dalam rangka ujian skill OSCE Nasional. Menurut teman-temanku yang sudah duluan ujian OSCE, yang biasa kami lakukan setiap hari, mulai dari history taking sampai define planning, bahkan sampai post-operative management, itu sudah sesuai dengan ceklis penguji. Kalau benar begitu, seharusnya saya tidak panik dong, ya? Tapi saya panik.
Di sela kepanikan, saya mengamati grup WA calon peserta ujian, dan mendapati seseorang dengan kepanikan serupa. Lalu, ada yang mengingatkan sebuah fakta yang lebih bikin ribet. Ada yang mengingatkan kalau hari ini kita tidak bisa bikin belajar bersama karena anaknya bos (konsulen / supervisor) hari ini merid dan resepsi.
Apa masalahnya menghadiri acara resepsi? Masalahnya adalah dresscode. Saya tidak punya baju yang disyaratkan. Jadilah saya pakai baju sembarangan yang penting warnanya sama.
Karena bos ini pengingat, saya harus datang. Bisa-bisa saya diingat bahwa tidak hadir.
Saya tidak bisa bergegas begitu saja karena bocil saya di rumah gak ada yang jagain. Mamanya juga lagi jaga Sabtu pagi. Jadi, saya mesti nunggu sampai Mamanya kelar jaga jam 14 siang baru saya bisa berangkat. Padahal, acaranya jam 12:30.
Late is our nature. Saya sudah terbiasa terlambat, tapi ini agak menegangkan. Biasanya as long as nobody dies saya tidak ambil pusing. Tapi kali ini, kalau saya tidak dapat sesi foto bersama, half of my future dies. Saya bakal ditandai, dan beliau ini pembimbing utama dari penelitian saya. Auh, ah ngeri.
Alhamdulillah. Segala puji bagi Pencipta semesta alam raya ini. Saya terlambat tapi masih dapat sesi foto bersama. Bertemu dengan beberapa calon peserta OSCE, membahas agenda belajar bersama, tetapi hasilnya nihil. Ain't nobody got time for that. Ga ada yang mau belajar bareng.
Tertegun saya mendengarnya. Apa ya? Mereka ini seriusan ga mau belajar bareng sebelum ujian? Atau saya di-exclude ya dari kelompok belajar mereka? Kalau benar, sedih deh.
Beberapa menit kemudian, saya kaget karena bocil dan mamanya datang ke acara juga. Gobloknya saya. Ibunya mempelai ini bosnya mamanya bocil. Bapaknya mempelai itu bos saya. Saya tahu sudah lama sih, cuma lupa tentang ini.
Jadilah kami bertiga pulang bersama.
Tiba di rumah jam 17 sore, mendapati rumah berantakan. Begitu saya mulai mengomel, mamanya si bocil ini langsung kabur entah kemana. Saya menghabiskan sore hari di Sabtu yang indah ini dengan membereskan rumah sambil mengomel. Tapi gak ada si nyonya. Kalau ada dia, omelan saya akan dibalas omelan, lalu pekerjaan gak jadi, malah berantemnya jadi.
Jam 21 malam, semua chores selesai. Saya sudah terlalu kelelahan untuk membaca manual skill untuk diujiankan. Entah kapan bisa dibaca semua itu.
Sepertinya memang benar. Ain't nobody got time for that. Waktunya tidur. Saya mau tidur dulu. Malam ini rencananya mau tidur sepanjang 4 siklus REM. Dan... sepertinya saya harus skip dulu untuk update-update tulisan di blog sebelah.
Posting Komentar